Ada yang unik dengan Kurniawan. Dengan batang bambu ditambah tali seadanya, ia kaitkan bendera Merah Putih berukuran 2 x 1 meter hingga menyatu dengan punggungnya. Tak ada barang lain yang dia
bawa kecuali menggenggam sebotol kecil air mineral.Kurniawan berlari dari kontrakannya di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menuju Gelora Bung Karno (GBK) untuk mendukung timnas Indonesia bertarung melawan timnas Filipina pada semifinal kedua Piala Suzuki AFF. “Saya ikut bergembira bersama masyarakat lain. Kami dukung timnas 100 persen supaya sepak bola Indonesia maju,” kata mantan atlet lari maraton itu ketika ditemui Kompas.com di Jalan Sudirman.
Kurniawan mengaku sudah melakukan hal yang sama sejak pertandingan pertama. Biasanya, untuk menuju GBK dengan rute Cempaka Putih-Salemba-Menteng, Bundaran HI-Thamrin-Sudirman-GBK, dia hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit tanpa berhenti berlari.
“Saya sudah lari dari tahun 1976 sampai sekarang. Kalau pagi saya kerja parkir di daerah Percetakan Negara. Sore, lari atau main bola. Tapi, fisik sekarang udah enggak sekuat dulu,” papar ayah tiga anak itu. Bapak punya tiket menonton pertandingan malam ini? “Enggak ada. Cuek aja. Pasti ada aja yang kasih. Namanya rezeki,” kata Kurniawan sambil tertawa. Dia mengaku terus mendapat tiket sejak pertandingan pertama.
Tanggapan istri tentang aksi lari ke stadion ini? “Dia tinggal di Ciawi. Dia bilang, saya sedeng. Tadinya nih tangan mau dicat merah. Dicari-cari catnya, enggak ada. Daripada telat, ya enggak jadi. He-he-he,” jawab Kurniawan.
Sama seperti ratusan juta warga Indonesia lain, Kurniawan berharap timnas melaju ke final. “Tapi kalau kalah, ya enggak apa-apa. Kita harus sportif,” ucap dia.
via Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar